Rabu, 08 Mei 2013

Sejarah HIMAPIKANI

Latar Belakang Oganisasi HIMAPIKANI
Sekitar tahun 1977 tercetus ide dari beberapa universitas di Indonesia untuk membentuk organisasi perikanan Indonesia, ide tersebut muncul pada saat mahasiswa perikanan dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia hadir di fakulitas perikanan IPB untuk melaksanakan tugas belajar. Ada tujuh kampus yang hadir dan bertemu dalam satu tujuan, daiantaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Hasanudin (UNHAS), Universitas Pattimura (UNPATTI).
Dengan hadirnya delegasi mahasiswa perikanan dari hampir seluruh provinsi Indonesia tersebut sehingga dapat melahirkan ide yang untuk dilaksanakan Kongres Nasional Mahasiswa perikanan Seluruh Indonesia. Hasil dari Kongres tersebut melahirkan sebuah nama organisasi yang disebut dengan Himpunan Mahasiswa Perikanan Seluruh Indoneseia (HIMAPSI). Setelah konggres selesai organisasi tersebut tidak mempunyai kegiatan, hal tersebut disebabkan adanya perubahan politik di Indonesia, Himpunan tersebut akhirnya bubar begitu saja.
Upaya Menghidupkan Kembali
            Beberapa perguruan tinggi yang mengadakan studi banding ke Bogor, diantaranya UNIBRAW dan UNHAS telah berdialog mengenai kemungkinan dibentuknya wadah baru dan mendapat respon positif dari beberapa kalangan. Namun kembali mentah karena kurangnya koordinasi di tiap perguruan tinggi senat mahasiswa (SM). Faperikan IPB juga telah mengirimkan konsep pembentukan himpunan mahasiswa perikanan Indonesia ke beberapa perguruan tinggi namun kurang mendapat tanggapan. Ketika diadakan pekan ilmiah mahasiswa (PIM) 1990 IPB, momen tersebut secara spontan digunakan untuk pembentukan satu himpunana.
            Pada seminar nasional prospek bisnis dan peluang infestasi perikanan oleh SM perikanan IPB di Auditorium departemen Pertanian Jakarta yang berlangsung pada tanggal 24 Desember 1990 dimanfatkan untuk saling mendekatkan pandangan sesama mahasiswa perikanan untuk mempertajam arah pembicaraan beberapa perguruan tinggi sepakat  untuk mengadaka pertemuan informal di Bogor pada tanggal 25 September  1990. Hadir dalam pertemuan tersebut  wakil dari UNHAS, UBH,UNISA PALU,UNRI, UNSRAT, UNIBRAW, UNDIP, UNPAD, dan IPB sebagai tuan rumah. Berangkat dari pemikiran bahwa informasi dan komunikasi adalah faktor yang sangat penting  sementara kesenjangan informasi dan komunikasi antar organisasi perikanan selama ini merupakan salahsatu kendala. Melalui salah satu kegiatan nasional maka perlu dibentuk wadah komunikasi untuk memperlancar komunikasi lintas almamater dan lintas wilayah. Dengan adanya kesamaan-kesamaan pandangan ini dibentuk wadah aktifitas berskala nasional bagi mahasiswa perikanan. Sebagai tindak lanjut dibentuk stering committee (SC) untuk konggres nasional mahasiswa perikanan Indonesia (KNMPI) yang beranggotakan masing – masing 2 orang wakil dari perguruan tinggi  yang hadir pada pertemuzan informal di Bogor. Tempat pertemuan KNMPI ditunjuk Universitas Hassanudin Makasar.
Kongres Nasional Mahasiswa Perikanan Indonesia
KNMPI dan seminar nasional yang diselenggarakan di Ujung Pandang pada tanggal 25 februari – 4 maret 1991 ini diakui oleh 21 perguruan tinggi negeri dan suwasta.
Diantaranya ,UNHAS,IPB,UNDIP,UNISA PALU,UMI, UNRI,UNIBRAW,45 Dan UNPAD. Dari hasil sidang  marathon pra kongres 23-24 februari 1991. Sidang komisi I dan II yang membidangi anggaran dasar / anggaran rumah tangga dan garis – garis besar  haluan kerja (GBHK) pada tanggal 25-26 februari 1991 ditetapkan 5 poin keputusan oleh presidium kongres yaitu :
  1. Disahkannya anggaran dasarr dan anggaran rumah tangga
  2. Mengesahkan garis – garis besar haluan kerja (GBHK)
  3. Penunjukan UNRI sebagai penyelenggara konggres Nasional II HIMAPIKANI 1993
  4. Mengangkat dan mengesahkan personalia dewan perwakilan dan pembagian dewan koordinasi wilayah (KORWIL)
  5. Mengangkat Muhamad Syahrum Alfan dari IPB sebagai sekertais jenderal HIMAPIKANI periode 1991 – 1993.
Adapun yang menjadi presidium kongres terdiri dari Yarifai Mappaeti (UNHAS), Muhamad Rahmad Mulyanda (IPB) dan Wisma Halmizardi (UBH). Adanya wadah organisasi mahasiswa perikanan maka koordinasi aktifitas organisasi di tingkat nasional mudah dilakukan sehingga aktifitas akan dapat diwujudkan untuk mencapai tujuan organisasi dan akan nampak hasil yang nyata dari aktifitas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar