Jumat, 15 April 2011

Optimalisasi Kultur Pakan Alami

Keterbatasan Pakan Alami menuntut kita untuk mengkultur pakan alami tersebut

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi pakan alami pada budidaya perairan salah satunya dengan cara mengkultur atau membudidaya pakan alami tersebut agar jumlahnya meningkat, hal ini dilakukan bertujuan untuk menjaga kualitas air agar tetap baik selama kegiatan budidaya, selain itu berguna juga dalam menormalakan piramida makanan yang tentunya apabila ikan yang dibudidayakan berjumlah banyak, sudah barang tentu jumlah pakan yang tersedia pun harus lebih banyak, agar di kolam tersebu tidak terjadi persaingan dalam memperebutkan pakan.

Untuk selanjutnya, saya akan mencoba membahas sifat dari beberapa macam fitoplankton yang potensial serta sebisa mungkin untuk sedikit mengembangkan sifat tersebut guna memaksimalkan potensi yang ada pada plankton tersebut.


Saya awali dari spesies Chlorella vulgaris. Spesies ini mampu mensuplai N, yang berguna untuk sumber makanan untuk kehidupan didalam suatu perairan. Spesies ini baik untuk dibudidayakan dengan perlakuan out dor pada suhu 25o C. dengan perlakuan demikian spesies ini akan tumbuh dengan cepat, sebab apabila pertumbuhannya cepat maka produksi N yang dihasilkan pun lebih banyak tersuplai untuk perairan. Sedangkan untuk kultur tertutup atau indoor, Chlorella vulgaris dikultur dengan fementasi glukosa yang nantinya dapat menghasilkan Carbon. Apabila Chlorella vulgaris yang telah dikultur dengan fermentasi glukosa dipindah ke open pond, maka kandungan klorofilnya akan meningkat, yang berguna dalam proses fotosintesis didalam suatu peraiaran.

Spirulina sp merupaka alga yang juga mampu melakukan fotosintesis. Spesies memliki banyak pigmen, terutama pigmen karotenoid. Karotenoid merupakan pigmen organik yang terdapat secara alami pada khromoplast dari tanaman, organisme photosintesis seperti alga (spirulina plantesis, dunaliella sp). Karotenoid berperan sebagai anti oksidan dalam tubuh. Karatenoid merupakan scavenger yang efisien untuk radikal bebas serta dapat secara signifikan mengurangi resiko dari penyakit kanker. Diamati dari beberapa sifat diatas, serta kegunaan pigmen karotenoid maka spesies ini sangat potensial untuk dikultur. Adapun untuk mengoptimalkan pertumbuhan Spirulina sp pesies maka dalam perlakuannya harus memperhatikan beberapa factor antara lain suhu dan tingkat derajat asam (pH). Optimal pada kisaran suhu 35-40oC serta dengan pH optimal 9.

Skeletonema costatum merupakan alga yang bersel tunggal dan selnya dipenuhi dengan sitoplasma. Dinding selnya terdiri dari piktin dan silikat yang mana heduanya berperan untuk membantu proses metabolisme dari ikan yang mengkonsumsinya. Terdapat pula pigmen klirofil a, karoten dan fikosianin. Yang mana fikosianin berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan, bahkan bedasarkan atau bahkan mempercepat fungsi sel yang berguna dalam mengcegah kanker. Jadi untuk membudidayakan atau mengkultur pesies ini maka perlu adanya perlakuan yang sangat terkontrol yaitu pertumbuhan mereka dapat maksimum apabila suatu perairan memiliki suhu 26oC dan pada salinitas berkisar antara 25-29 ppt. Mereka juga membutuhkan bahan senyawa organic dan anorganik atau nutrient yang berguna untuk nutrisi pada pertumbuhannya. Baik itu dari senyawa makro maupun mikro.

Sumber: http://airlanggastudyclub.com/mengkultur-pakan-alami-secara-optimal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar